Jumat, 16 November 2012

Perencanaan Dalam Berinvestasi


Cara perusahaan menarik uang disamping dilakukan dengan mengeluarkan saham, pemberian dividen saham, juga masih ada cara lain yaitu diperoleh dengan mengeluarkan pinjaman jangka panjang berupa pengeluaran obligasi. Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.

Umumnya obligasi yang dikeluarkan ini akan dijual melalui agen atau perantara yang akan menjualnya kepada para penanam modal. Dengan sendirinya setiap perusahaan yang akan mengeluarkan obligasi berarti sudah dipersiapkan untuk mengadakan cicilan pinjaman serta membayar bunga tetap untuk periode tertentu.
Sebelum menentukan sumber investasi sebaiknya mempertimbangkan dalam-dalam dikarenakn bahwa suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi :

A.    Aset Finansial

1.      Tingkat keuntungan dan tingkat resiko
Keputusan investasi merupakan keputusan atau pilihan atas suatu skenario tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dan tingkat resiko (risk) yang siap ditanggung.

2.      Jangka waktu investasi (time horizon)
Jangka waktu investasi dapat menentukan perilaku investor dalam aktivitas investasinya. Jangka waktu investasi dapat membantu dalam menentukan berapa besar resiko yang dapat ditanggung.

3.      Kenali karakter
Umumnya karakter investor terbagi atas 3 yaitu (1) pengambil resiko (risk taker), (2) penghindar resiko (risk avoider) dan (3) netral. Karakter investasi akan berpengaruh terhadap perilaku dalam berinvestasi dan karakter tersebut menentukan strategi yang
tepat dalam berinvestasi.

4.      Pelajari keuangan
Jika investasi anda lebih banyak pada deposito berjangka, anda mungkin dapat mengambil resiko lebih besar untuk tingkat keuntungan yang lebih besar pula dari investasi pada reksa dana.

5.      Evaluasi kinerja keuangan
Memilih reksa dana berdasarkan keuntungan yang tinggi. Data histories membuktikan bahwa reksa dana yang mempunyai kinerja bagus pada masa lalu tidak selalu memberikan kinerja sama pada masa yang akan datang.

6.      Lakukan diversifikasi
Diversifikasi merupakan sebuah cara untuk mengendalikan resiko karena walaupun berinvestasi pada beberapa reksa dana beresiko tinggi, bila nilai salah satu investasi tersebut menurun, nilai investasinya yang lainnya mungkin naik.

B.     Aset Non Finansial

1.      Pajak penjualan
Setiap keuntungan atau pendapatan dari berbagai jenis investasi akan selalu dibebani oleh pajak. Demikian pula dengan investasi dalam bentuk properti. Pajak dari investasi properti baru dikenakan jika investor memperoleh keuntungan dari penjualan yang dimilikinya.
2.      Pendapatan tambahan

Bagi beberapa investor pendapatan yang bersumber pada investasi ini banyak dilakukan dengan cara menyewakan satu atau beberapa unit gedung apartemennya dimana mereka juga tinggal disana, pendapatan tersebut untuk membayar biaya pemeliharaan hak milik dan melunasi biaya balik nama. Ini adalah contoh dari penggunaan pendapatan yang berlebih dari para investor untuk memperoleh kekayaan.

3.      Investasi jangka panjang
Sumber ini dapat dilihat dari lokasi yang strategis dan perawatan yang baik, real estate dapat dihargai dengan harga yang tinggi dalam jangka waktu yang relatif singkat.

4.      Pemecahan masalah dengan berinvestasi.
Dengan cara berinvestasi dengan membeli rumah atau apartemen untuk mendapatkan pendapatan lebih.

5.      Tenaga kerja keluarga
Tenaga kerja anggota keluarga sering menjadi alasan utama oleh beberapa investor untuk memperoleh tenaga kerja tetap. Contohnya mengelola hotel,

Dikarenakan banyak cara yang dapat di tempuh perusahaan untuk mencari sumber permodalan, maka perlu diambil kebijaksanaan agar diperoleh cara penarikan yang paling efisien.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-dipertimbangkan.html

Buku Pengantar Akuntansi 2 ( Dharma Tintri Ediraras Sudarsono )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar